banner 728x250

Pemkab Tanggamus Turunkan Tim Monitoring Kelangkaan Gas 3 Kg, Ternyata Ini Penyebabnya.

banner 120x600
banner 468x60

(www.lensabiroe.com) Tanggamus — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus turunkan Tim Pengendalian Inplasi Daerah (TPID) dalam rangka monitoring kelangkaan bahan bakar gas 3 Kilogram (Kg) di wilayah Kota Agung.

Dalam monitoring tersebut TPID menemukan fakta kelangkaan gas 3 Kg di Kota Agung disebabkan oleh meningkatkan permintaan masyarakat terhadap bahan bakar LPG 3 Kg.

banner 325x300

Sehingga kuota gas 3 Kg dari Pertamina yang dipasok kepada agen yang dilanjutkan ke pangkalan pangkalan tidak lagi memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat.

Menurut Abdul Mufit staf Bidang Perekonomian Dan Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Tanggamus mendampingi Kabid Firma Linda, salah satu anggota TPID yang turun monitoring kelangkaan gas 3 Kg menyatakan, sangat diperlukan adanya penambahan pangkalan gas 3Kg dan juga penambahan kuota gas dari PT.Pertamina untuk Kabupaten Tanggamus khususnya Kota Agung.

“Selain memang kondisi pasokan kuota gas 3Kg  dari Pertamina sudah tidak mencukupi kebutuhan masyarakat Tanggamus khususnya di Kota Agung. Kelangkaan juga terjadi karena adanya pengurangan pemgiriman gas 3Kg oleh Pertamina dihari hari libur atau tanggal merah. Hal ini sudah berlangsung dari awal tahun, sehingga terjadi kelangkaan saat ini. Untuk harga gas di pangkalan sudah sesuai aturan,” kata Abdul Mufit didampingi Lela Hayati staf Bidang Pemerintahan Dan Perekonomian Bappeda saat monitoring ketersedian gas 3Kg di salah satu pangkalan gas 3Kg PT. Sejahtera di wilayah Kelurahan Kuripan Kota Agung, Jumat (12/10/2024).

Sementara itu, Mastang salah seorang pemilik pangkalan gas 3Kg PT.Ewako di Kelurahan Pasar Madang membenarkan adanya kelangkaan gas 3Kg saat ini disebabkan meningkatnya permintaan dan kebutuhan masyarakat sekitar terhadap bahan bakar gas 3 Kg. Sehingga kuota gas 3 Kg dari Pertamina ke pangkalannya sebanyak 1680 tabung perbulan sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Dari monitoring ini bisa dilihat sendiri tidak ada penahanan atau penimbunan gas di pangkalan kami, jika ada pengiriman gas dari agen Pertamina langsung kami jual kemasyarakat. Dan kenyataannya dalam hitung jam atau seharian saja sudah ludes habis dibeli masyarakat,” terang Mastang.

Lela Hayati TPID menambahkan, hasil dari monitoring TPID Pemkab Tanggamus terkait kelangkaan gas 3 Kg di Tanggamus khususnya Kota Agung, disimpulkan harus ada langkah kongkret dalam waktu sesegera mungkin. Untuk mengendalikan kebutuhan gas 3 Kg ditengah masyarakat dalam rangka mengantisipasi gejolak dan keresahan masyarakat yang berimbas terjadinya inflasi ekonomi secara meluas di Tanggamus.

“Hasil dari monitoring kesejumlah pangkalan bahan bakar gas 3 kilogram di Kota Agung hari ini, akan kami laporkan kepada pimpinan TPID untuk ditindaklanjuti, apakah ada operasi pasar gas 3 kilo ataupun penambahan kuota,” katanya.

Diberitakan, Kelangkaan bahan bakar Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 Kilo gram (Kg) di Tanggamus khususnya di Kotaagung mencapai titik meresahkan, pasalnya masyarakat mulai resah tidak dapat melakukan aktifitas masak memasak setiap harinya.

Bahkan kondisi kelangkaan LPG 3 Kg ini berdampak mulai melemahnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) setempat. Hal ini terlihat dimana seringnya UMKM jenis jual makanan atau kuliner yang tutup karena menghilangnya gas LPG 3 Kg di warung warung pengecer.

Menurut Win salah seorang warga Kota agung, yang sangat disayangkan oleh masyarakat Tanggamus khususnya Kota agung, fenomena kelangkaan gas LPG 3 Kg ini, terkesan ditanggapi santai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus, padahal ada intansi yang mengurus dan membidangi masalah gas terbut, bahkan terbentuk juga tim investigasi lintas intansi khusus Sembako.

“Seperti tidak ada langkah dari Pemkab Tanggamus untuk mengatasi permasalahan ini, saya denger belum ada tindakan insveksi mendadak atau sidak Pemkab. Padahal kelangkaan gas 3 kilo saat sudah sangat parah, warga mencari gas tersebut berkeliling Kota agung. Bahkan sudah banyak pedagang kecil yang tutup sementara karena gas langka dan mahal bisa mencapai Rp25 ribu pertabung saat ini,” katanya, Senin (07/10/2024).(Lb).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *