banner 728x250

Masyarakat Tanggamus Resah Gas 3 Kilo Hilang Dan Langka Di Pasaran, Pemkab Tutup Mata

banner 120x600
banner 468x60

(www.lensabiroe.com) Tanggamus — Kelangkaan bahan bakar Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 Kilo gram (Kg) di Tanggamus khususnya di Kotaagung mencapai titik meresahkan, pasalnya masyarakat mulai resah tidak dapat melakukan aktifitas masak memasak setiap harinya.

Bahkan kondisi kelangkaan LPG 3 Kg ini berdampak mulai melemahnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) setempat. Hal ini terlihat dimana seringnya UMKM jenis jual makanan atau kuliner yang tutup karena menghilangnya gas LPG 3 Kg di warung warung pengecer.

banner 325x300

Menurut Win salah seorang warga Kota agung, yang sangat disayangkan oleh masyarakat Tanggamus khususnya Kota agung, fenomena kelangkaan gas LPG 3 Kg ini, terkesan ditanggapi santai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus, padahal ada intansi yang mengurus dan membidangi masalah gas terbut, bahkan terbentuk juga tim investigasi lintas intansi khusus Sembako.

“Seperti tidak ada langkah dari Pemkab Tanggamus untuk mengatasi permasalahan ini, saya denger belum ada tindakan insveksi mendadak atau sidak Pemkab. Padahal kelangkaan gas 3 kilo saat sudah sangat parah, warga mencari gas tersebut berkeliling Kota agung. Bahkan sudah banyak pedagang kecil yang tutup sementara karena gas langka dan mahal bisa mencapai Rp25 ribu pertabung saat ini,” katanya, Senin (07/10/2024).

Tak jauh berbeda Eko salah seorang pedagang warung pengecer Gas 3 Kg di Kota agung menerangkan, bahwa kelangkaan gas mulai ditingkat agen dan pangkalan. Adapun kelangkaan tersebut para pengecer tidak mengetahui apa penyebabnya. Hanya saja kuota gas 3 Kg yang biasa mereka dapatkan dari pangkalan gas dikurangi jumlah dari biasanya.

“Seperti saya biasanya dapat sepuluh tabung gas 3 kilo untuk Saya jual kembali kemasyarakat, sekarang hanya dibatasi 4 tabung saja dan waktu pembagian kuota juga tidak tau jadwalnya,” terangnya.

Eko berharap ada langkah kongkret dari Pemerintah Daerah (Pemda) maupun dari para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Tanggamus. Untuk menyelesaikan masalah yang krusial tersebut. karena bahan bakar gas 3 Kg bersentuhan langsung dengan aktifitas kehidupan masyarakat Tanggamus sehari hari.

“Kalau dibiarkan saja maka akan terjadi keresahan perekonomian dan terancamnya dunia usaha kecil, yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan gas 3 kilo,” jelasnya.(Lb).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *